Kepergian Bonsu Hasibuan, pelatih kepala Vamos Mataram, meninggalkan duka untuk futsal Indonesia, khususnya para pemain yang pernah dibinanya.
Bonsu terindikasi mengalami serangan jantung saat bermain futsal bersama tim PON NTB dan mantan anak asuhnya di Mataram FC pada Jumat (15/5) malam.
Samuel Amos Ronsumbre, pemain Black Steel Manokwari asal Papua, punya momen tersendiri terhadap Bonsu. Dialah pelatih yang mengorbitkan Amos saat masih berusia 18 tahun dengan merekrutnya untuk bermain di Vamos pada putaran kedua Futsal Super League 2015. Bonsu sudah dianggap seperti bapak sendiri oleh Amos.
halaman 2 dari 3
Bonsu terindikasi mengalami serangan jantung saat bermain futsal bersama tim PON NTB dan mantan anak asuhnya di Mataram FC pada Jumat (15/5) malam.
Samuel Amos Ronsumbre, pemain Black Steel Manokwari asal Papua, punya momen tersendiri terhadap Bonsu. Dialah pelatih yang mengorbitkan Amos saat masih berusia 18 tahun dengan merekrutnya untuk bermain di Vamos pada putaran kedua Futsal Super League 2015. Bonsu sudah dianggap seperti bapak sendiri oleh Amos.
halaman 2 dari 3
Kenangan lainnya ditunjukan Bambang Bayu Saptaji. Bonsu merupakan pelatih pertama Bayu saat debut bersama Vamos di liga 2016. Gagal juara di 2016, Bayu dan Bonsu sukses meraih gelar juara liga musim 2017 dan 2018.
"Hanya tinggal doa yang saya bisa ucapkan untuk coach !! Orang baik, humble,selalu ingin belajar !!! Banyak kenangan suka dan duka sama coach !! Mau gak alay tetep gak bisa coach !!! Saya tetep ungkapin π Tahun 2016 tahun terbaik bersama coach, kita gagal tahun itu coach , tapi seenggakya kita udah pke jas kelapangan bareng ya coach π !!
Saya yakin Allah bakalan tempatin coach tempat terbaik di surga !!," tulis Bayu dalam unggahan Instagramnya.
Kenangan lainnya juga ditumpahkan Andriansyah Agustin di akun instagramnya. Bonsu merupakan salah satu pemain yang menjadi saksi berkembangnya Adom sejak di Bandung hingga kemudian sama-sama berkiprah di Vamos Mataram. Adom juga berterima kasih kepada bos Vamos, Aryanto Prametu, yang mempercayai Bonsu untuk menangani Vamos Mataram dan futsal di Nusa Tenggara Barat.
Dalam unggahan story Instagram, Syahidansyah Lubis, pemain Vamos Mataram sejak 2014 menyebut Bonsu salah satu pelatih yang mempercayainya selama bekerja bersama.
Kepergian Bonsu meninggalkan duka mendalam bagi semua yang pernah terlibat dengannya. Banyak juga yang berterima kasih kepada Bonsu karena sang pelatih rajin mengorbitkan pemain-pemain potensial. halaman 3 dari 3
"Hanya tinggal doa yang saya bisa ucapkan untuk coach !! Orang baik, humble,selalu ingin belajar !!! Banyak kenangan suka dan duka sama coach !! Mau gak alay tetep gak bisa coach !!! Saya tetep ungkapin π Tahun 2016 tahun terbaik bersama coach, kita gagal tahun itu coach , tapi seenggakya kita udah pke jas kelapangan bareng ya coach π !!
Saya yakin Allah bakalan tempatin coach tempat terbaik di surga !!," tulis Bayu dalam unggahan Instagramnya.
Kenangan lainnya juga ditumpahkan Andriansyah Agustin di akun instagramnya. Bonsu merupakan salah satu pemain yang menjadi saksi berkembangnya Adom sejak di Bandung hingga kemudian sama-sama berkiprah di Vamos Mataram. Adom juga berterima kasih kepada bos Vamos, Aryanto Prametu, yang mempercayai Bonsu untuk menangani Vamos Mataram dan futsal di Nusa Tenggara Barat.
Dalam unggahan story Instagram, Syahidansyah Lubis, pemain Vamos Mataram sejak 2014 menyebut Bonsu salah satu pelatih yang mempercayainya selama bekerja bersama.
Kepergian Bonsu meninggalkan duka mendalam bagi semua yang pernah terlibat dengannya. Banyak juga yang berterima kasih kepada Bonsu karena sang pelatih rajin mengorbitkan pemain-pemain potensial. halaman 3 dari 3