Everton pernah menolak kesempatan untuk mendatangkan Erling Haaland ketika sang pemain masih berusia remaja. Setelah memantau secara langsung selama empat hari, tim akademi Everton memutuskan untuk tidak merekrut Haaland.
Kisah tersebut diungkapkan oleh eks kepala perekrutan pemain Everton wilayah Eropa, Ian Atkins. Kepada media lokal Liverpool Echo, Atkins menjelaskan mengapa timnya menolak mendatangkan Haaland.
Mulanya, sekitar lima tahun lalu, Everton tertarik merekrut Haaland atas rekomendasi dari pencari bakat Brian King. Haaland dinilai punya semua atribut mumpuni sebagai seorang striker.
"Saat itu Haaland berada di Bryne, sebelum pindah ke Molde. Dia masih mentah tapi memiliki semua atribut hebat yang tidak dimiliki oleh seseorang yang begitu muda.
"Dia datang selama empat hari dan akademi memutuskan dia tidak cukup baik, sesuatu yang tidak disetujui Brian King.
“Dia (Brian King) berpikir ada bakat nyata di sana, tetapi mereka (tim akademi Everton) tidak setuju. Dia salah satu pemain yang berhasil lolos untuk Everton, tetapi terkadang kita harus mengalami hal seperti itu di sepakbola.
Tampil apik di musim pertamanya bersama RB Salzburg, Haaland langsung menarik minat sejumlah klub Eropa. Pemain yang kini berusia 20 tahun itu akhirnya memilih bergabung ke Borussia Dortmund.
Bersama Dortmund, Haaland tampil superior dengan catatan 40 gol dari 39 laga. Ia untuk semenatra juga berada di puncak daftar top skor sementara Liga Champions dengan torehan 8 gol. halaman 3 dari 3