Maksud hati agar tetap dipantau timnas Balenda, gelandang 33 tahun itu memutuskan pindah dari Galatasaray menuju Prancis bersama Nice. Meski telah berumur, nyatanya Sneijder mampu bermain optimal kala masih berseragam Galatasaray.
Baca Juga :
Lantas dia pun mencoba menguji kemampuannya agar mendpat perhatian timnas dengan pindah ke Nice. Akan tetapi dia justru menjalani sebuah periode terburuk dalam kariernya.
Hingga akhirnya, pada awal 2018 dirinya pergi ke raksasa Qatar, Al-Gharafa secara gratis. Performanya pun membaik dengan membukukan enam gol dari 13 laga yang sudah dimainkan.
Baru-baru ini, Sneijder pun berkoar soal masalah yang dialaminya saat berseragam Nice. "Mulanya saya hijrah ke Nice untuk tetap bermain sepak bola di level tinggi dan tetap dalam pantauan timnas Belanda," kata Sneijder. "Namun mereka tiba-tiba mengganti sistem yang benar-benar berbeda dari rencana awal, Pelatih bersikap semaunya dan menginginkan sesuatu yang lain dari saya. Itu langsung terjadi sejak hari pertama saya di klub itu," ungkapnya.
Baca Juga :
Pada intinya, Sneijder mengeluhkan sikap berbeda yang ditunjukkan Nice kepadanya. Semua kesepakatan yang tercipta di awal nyatanya berbeda dengan yang terjadi sesungguhnya.
"Saya benar-benar tidak mengerti mengapa Nice memboyong saya. Sampai pada fakta bahwa perjanjian yang telah kami buat tidak bisa terpenuhi," ujarnya.